Skip to main content

Holland : The Rich that Embrace the Poor


Hampir genap tiga tahun saya kuliah di jurusan ekonomi Syariah Universitas Airlangga. Fenomena-fenomena permasalahan masyarakat datang silih berganti dimana seorang mahasiswa sebagai agent of change dituntut untuk mampu memberikan solusi.
Pada saat ini realita dinegara maju dan berkembang adalah terjadinya ketidakadilan dan ketimpangan dalam pendistribusian pendapatan dan kekayaan sehingga menciptakan kemiskinan. Menanggapi kenyataan tersebut Islam sebenarnya sudah memiliki solusi dalam pendistribusian kekayaan. Salah satu prinsip ekonomi syariah yaitu tidak boleh ada harta yang menganggur atau terhenti disalah satu pihak, karena akan membuat harta mengendap tidak bisa mengalir ke pihak yang membutuhkan. Dengan kata lain harta kekayaan harus terdistribusi merata alias tidak terjadi penimbunan karena penimbunan akan mengganggu stabilitas perekonomian.
Pernah terjadi dijaman Rasulullah ada tanah yang menganggur. Saat itu ada seseorang yang menemukan tanah menganggur tersebut. Ia menemui Rasulullah. Rasulullah menjawab bahwa tanah itu telah menjadi miliknya untuk diproduktifkan karena pemilik sebelumnya telah menelantarkan tanah tersebut, maksudnya tanah itu dibiarkan saja tanpa adanya pengelolaan.
Salah satu fenomena yang sering saya jumpai yaitu seseorang memiliki beberapa rumah atau berhektar-hektar tanah. Namun, orang tersebut hanya memanfaatkan satu rumahnya saja dan yang lain dibiarkan menganggur, hanya sesekali dikunjungi untuk mengecek keadaan. Begitu juga rumah-rumah diperumahan elit banyak yang menganggur, entah pemiliknya kemana. Tahan-tanah banyak yang nganggur padahal fenomena lautan gubuk kecil dipinggiran sungai sudah menjadi fenomena yang akrab kita lihat di negeri ini.
Saya pernah mendapatkan informasi dari blog yang menceritakan pengaturan pemukiman penduduk di Belanda. Pemerintah Belanda menyadari bahwa sebagai negara kecil, mereka tidak punya cukup lahan untuk ditinggali oleh penduduknya yang termasuk terpadat kedua di Eropa (dihitung berdasarkan rasio antara jumlah penduduk dengan luas tanah). Kesadaran itu membuat mereka menetapkan peraturan yang ketat bagi kepemilikan rumah tinggal. Hal yang menarik adalah pada saat apply untuk mendapatkan rumah, calon penghuni mesti melaporkan jumlah anggota keluarga dan penghasilan. Pelaporan jumlah anggota keluarga dimaksudkan agar rumah yang bakal ditempati memiliki jumlah kamar yang memang betul-betul pas dengan jumlah anggota keluarga yang memerlukan, sehingga tidak bakalan ada kamar yang kosong atau berlebih. Sementara jumlah penghasilan dimaksudkan agar keadilan dapat dirasakan sepenuhnya oleh orang berpenghasilan rendah.


Hal menarik lainnya yaitu masyarakat berpenghasilan rendah dapat merasakan tinggal di tempat tinggal yang sama dengan orang lain yang berpenghasilan lebih besar dengan harga yang sesuai dengan penghasilannya. Untuk kelompok yang berpenghasilan tertentu terdapat kelas-kelas perumahan tersendiri. Tapi perbedaan itu tidak menyolok, karena secara umum ukuran luas rumah tidak jauh berbeda, perbedaan terletak pada tampilan fisik rumah. 


Pemerintah Belanda juga menerapkan peraturan yang tidak segampang di Indonesia dalam hal kepemilikan tanah. Jika di Indonesia orang dengan mudah memiliki tanah berhektar-hektar tanpa memanfaatkannya secara maksimal, di Belanda tidak. Tanah yang tidak dimanfaatkan selama beberapa tahun akan negara. Begitu pula rumah yang selama satu tahun tidak ditinggali boleh ditempati orang lain. Ini dimaksudkan agar tak ada lahan yang tidak produktif.

Belanda, dengan segala keterbatasannya dalam hal luas wilayah, telah menelorkan ide cemerlang dalam hal pendistribusian harta sehingga tercipta keadilan dan meminimalkan ketimpangan. That’s Holland! A country where the rich that embrace the poor. Semoga dengan segera kita bisa menelorkan ide secemerlang idenya^^

Source:
http://blog.sunan-ampel.ac.id/vidiagati/2010/11/08/harta-dan-kepemilikan-karakteristik-dan-pengembangannya-dalam-perspektif-islam
http://atiekwin.multiply.com/journal/item/54/Yang_Menarik_dari_negeri_Belanda_1
http://ardi-lamadi.blogspot.com/2011/05/16-negara-di-eropa-berpopulasi-muslim.html
http://ekonomikonvensionaldanekonomiislam.blogspot.com/2011/10/distribusi-al-tauzi.htm

Image Source:
http://www.oldhouseonline.com/wp-content/uploads/2012/03/sears-houses-hopewell-dutch-colonial.jpg
http://alaska.coastguard.dodlive.mil/2011/07/cutter-rush-crew-leaves-impression-on-dutch-harbor/
http://www.pictureofrussia.net/18-dutch-house-in-kuskovo.html 

Comments

  1. kita sbg umat islam harus malu kali ya..krn yg kafir lebih 'islami' ... di singapura jg gtu kok ma..

    ReplyDelete
  2. iya, maluu :(
    piye sidang e li? :D pastinya sukses kan? :D

    ReplyDelete
  3. dihajar ma.. bab 3 sma materi akuntansi syariahnya.. :')

    ReplyDelete
  4. wow, km ngangkat tentang aksyar. KEREN :D dijurusanku jarang banget yg ngangkat tentang aksyar

    ReplyDelete
  5. lho kan jurusan mu ekonomi islam ma??..kok ga ada yg angkat aksyar??..knpa??..

    ReplyDelete
  6. btw, selamat sudah lulus :D
    entahlah, mungkin basic kita gak terlalu akuntansi banget itu ya. hehe

    ReplyDelete
  7. sebetulnya blom tw jga sih udah fix lulus atw blom..
    btw skripsimu tntang apa kmren??

    ReplyDelete
  8. lulus dengan revisi kan..
    berhubungan sama matkul ekonomi pembangunan syariah, nyoroti tentang kesejahteraan.
    durung kerja li -___- saya jobseeker T.T

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perjalanan PCPM BI 2016 (PCPM 32)

September 2016 Beberapa grup mulai bertebaran informasi adanya rekrutmen BI ini. Entah kenapa saat hari pertama dibukanya lowongan PCPM ini saya langsung daftar, padahal biasanya saya daftar pada hari kesekian. Begitu daftar waah saya dapat nomor registrasi udah ratusan aja. Wajar aja sih, BI masih menjadi idola, tak heran yang registrasi hingga 86rb sekian (info dari pihak PPM saat seleksi potensi dasar. Berikut timeline yang saya capture dari website PPM. Alhamdulillah lolos dari seleksi administrasi. Saya mendapat jadwal untuk mengikuti seleksi potensi dasar pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, shift 2 (pukul 11.00). Tanggal tersebut bertepatan dengan jadwal wisuda. Saya telepon pihak PPM untuk reschedule  pada hari berikutnya yaitu Minggu. Alhamdulillah diizinkan dan saya disuruh datang pagian jam 6.30 (karena saya meminta ikut shift 1 hari tersebut). Waktu itu saya udah pasrah banget, kalau dikasih izin ikut tes hari berikutnya ya Alhamdulillah ...

Welcome to the Jungle [2 of 2]

Mood nge-blog sedang baik. Jadi lumayan deh, nambah postingan. Masih seputar "Welcome to the Jungle". Kalau dilihat dari kondisi sekarang, kalau saya gak bersyukur, rasanya saya kebangetan sekali. kalau diitung dari masa selesai wisuda, Alhamdulillah, saya nganggur sekitar 2 bulanan, lalu dapat pekerjaan nan jauh disana *alay Kata Dahlan Iskan " Setiap Orang Punya  Jatah  Gagal,  Habiskan Jatah Gagalmu  ketika Kamu masih Muda" Err...sebenernya saya tau quote ini bukan dari baca atau liat sendirinya, tapi denger dari salah seorang teman. Kalau dihitung, Saya mengirim CV ke berbagai perusahaan udah lebih dari 60. Serius lho!! gara-gara quote itu sih, gagal tes disini, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan yang lain. Gagal ditahap interview, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan lain. Udah psikotes, udah interview, trus gak ada kabar sama sekali, rasanya itu... T.T Memang sih, gak semua perusahaan gak ngasih kabar, ada beberapa perusahaan yang mengirim s...

PERPANJANGAN SIM DI SIM CORNER SUNCITY SIDOARJO

SIM CORNER SUNCITY MALL SIDOARJO Sebenarnya SIM C saya jatuh tempo November, tetapi Oktober 2016 lalu saya mengurus perpanjangan SIM. Alasannya karena suatu hari yang terik di Surabaya, di daerah Klampis (benar gak sih), dekat daerah Unitomo, Perbanas, dll ada operasi pemeriksaan SIM dan STNK. Alhamdulillah STNK dan SIM selalu saya bawa. Pak Polisi yang memeriksa saya saat itu mengingatkan saya untuk segera memperpanjang SIM C saya yang akan segera expired , karena lewat sehari saja tidak boleh, harus mengurus seperti baru. Pengalaman Mengantar Ibu (Februari 2015) Datang siang jam 10, SIM CORNER Suncity Mall Sidoarjo sudah tidak menerima kami yang baru datang, karena sudah ada jatahnya hari itu berapa SIM yang dicetak. Kami disarankan langsung mengurus di Polres Sidoarjo. Nah, ngurus di Polres ini nih yang bikin kelenger. Saran: Makan yang cukup sebelum ngurus di Polres Sidoarjo dan stok kesabaran harus ekstra. Dari sinilah saya berjanji saat ngurus perpanjangan SIM saya ...