Bahagia yang sederhana? Bagaimana bahagia yang sederhana versi saya? Oke, saya akan bercerita lumayan panjang. Maaf kalau nanti 'eneg' bacanya hehehe. Sejak Februari lalu, saya mempunyai aktivitas baru. Saya ngajar di salah satu kampus swasta di Surabaya. Kalau dipikir-pikir, dulu saya punya harapan kalau ngajar saya pingin ngajar di tempat yang bersih (yang punya standard kayak bank atau perkantoran), terus bisa pake outfit yang seperti pekerjaan saya yang dahulu (pake baju rapi, tapi ujung-ujungnya sampai di titik ini saya nggak mood lagi pakai baju berblazer huhu). Daaan, taraa, saya sekarang kerja ditempat yang pernah saya imajinasikan. Allah baik banget ya, menjawab harapan saya. Semester pertama berjalan, saya merasa oke-oke saja. Menginjak semester kedua. Saya mendapat jam ngajar lumayan banyak. Kuliah aja maksimal 24 sks lho. Lha ini saya dapat ngajar 12 kelas dengan 8 mata kuliah yang berbeda (dengan bobot masing-masing 3 sks). Hari-hari disemester kedua ini bis...
Open Your Eyes and Soar Above the Blue, Take a Breath, and Believe You Can Do Anything | Disney Fairies |