Skip to main content

Anak Kos

Hampir 5 bulan saya dikota ini dan sudah 4 bulan saya kos di rumah pak Ketut dan bu Kadek. Menjadi anak kos selama kuliah dulu sungguh sangat berbeda dengan kos saat saya sudah bekerja. Kos an saya sewaktu masih di Surabaya sederhana. Kamar mandi diluar dan kami bergantian dalam menggunakannya. Sambil mengantre mandi atau hanya sekedar buang air kecil, kami sering ngobrol dideket kamar yg paling dekat dengan kamar mandi. Tak jarang kami saling sindir kalau ada yang kelamaan dikamar mandi. Kalau sekarang, boro-boro deh ngantri, kamar mandi ada dikamar masing-masing, jadi gak perlu ngantri. Mau selama apapun dikamar mandi silakan, gak ada yang nggedor-nggedor atau diteriaki dari luar. Itu serunya kos waktu masih mahasiswa. Saling berebut dulu-duluan dan kami tidak segan-segan bergantian membersihkan kamar mandi. Televisi juga hanya satu biji, itu untuk diliat bareng-bareng. Sekarang, masing-masing kamar ada TVnya, malah jadi garing nonton TV sendirian dikamar -_-

Dulu, pulang dari kuliah, sejenuh apapun pikiran, akan jadi segar kalau udah bercengkrama sesama penghuni kos. Sebanyak apapun tugas, seberat apapun ujian untuk keesokan harinya, tapi saya tetap merasa senang karena banyak teman yang senasip sepenganggungan. Saling bercerita kehidupan kampus, percintaan, keluarga, keuangan, masa depan, dan sebagainya. Janjian jalan-jalan bersama, naik taxi diisi sampe 4-5 orang, beli makan bersama-sama, saling traktir jika ada yang sukses, saling meminjam apapun yang bisa dipinjam, saling merawat kalau ada yang sakit, saling kasak-kusuk kalau ada salah satu dari kami yang dianggap mulai ‘nggak nggenah’, nonton film bersama, dan sebagainya. Nah, kalau sekarang, boro-boro bergosip, yang ada pulang kerja udah sama-sama tepar, masuk kamar masing-masing, dan hari libur udah sibuk sama kegiatan masing-masing. Bertegur sapa kalau pas barengan berangkat atau pulang kerja saja. Tapi, Alhamdulillah, ada mbak kos baru pindah di sebelah kamar kos saat ini. Kami sering beli makan bersama, belanja bulanan sama-sama, jalan-jalan bareng dan sebagainya. Jadi benar-benar merasa ada teman senasip sepenanggungannya.

Simple saja, bagaimanapun itu, hakikat manusia adalah makhluk sosial. Selalu membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Saya rasa, manusia hidup tanpa ada interaksi rasanya hambar. Sebanyak apapun harta, kalau tidak ada orang lain disekitar kita yang bisa kita ajak berbagi juga gak ada artinya. Terkadang, hal-hal sepele dan mungkin kadang nyebelin, justru itulah yang bakal kita kangenin J

Happy blogger day :D

Meskipun telat, yang penting saya tetep ngucapin^^

Comments

  1. dunia setelah sekolah, apapun itu...memang gak pernah makin mudah..huft

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perjalanan PCPM BI 2016 (PCPM 32)

September 2016 Beberapa grup mulai bertebaran informasi adanya rekrutmen BI ini. Entah kenapa saat hari pertama dibukanya lowongan PCPM ini saya langsung daftar, padahal biasanya saya daftar pada hari kesekian. Begitu daftar waah saya dapat nomor registrasi udah ratusan aja. Wajar aja sih, BI masih menjadi idola, tak heran yang registrasi hingga 86rb sekian (info dari pihak PPM saat seleksi potensi dasar. Berikut timeline yang saya capture dari website PPM. Alhamdulillah lolos dari seleksi administrasi. Saya mendapat jadwal untuk mengikuti seleksi potensi dasar pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, shift 2 (pukul 11.00). Tanggal tersebut bertepatan dengan jadwal wisuda. Saya telepon pihak PPM untuk reschedule  pada hari berikutnya yaitu Minggu. Alhamdulillah diizinkan dan saya disuruh datang pagian jam 6.30 (karena saya meminta ikut shift 1 hari tersebut). Waktu itu saya udah pasrah banget, kalau dikasih izin ikut tes hari berikutnya ya Alhamdulillah ...

Welcome to the Jungle [2 of 2]

Mood nge-blog sedang baik. Jadi lumayan deh, nambah postingan. Masih seputar "Welcome to the Jungle". Kalau dilihat dari kondisi sekarang, kalau saya gak bersyukur, rasanya saya kebangetan sekali. kalau diitung dari masa selesai wisuda, Alhamdulillah, saya nganggur sekitar 2 bulanan, lalu dapat pekerjaan nan jauh disana *alay Kata Dahlan Iskan " Setiap Orang Punya  Jatah  Gagal,  Habiskan Jatah Gagalmu  ketika Kamu masih Muda" Err...sebenernya saya tau quote ini bukan dari baca atau liat sendirinya, tapi denger dari salah seorang teman. Kalau dihitung, Saya mengirim CV ke berbagai perusahaan udah lebih dari 60. Serius lho!! gara-gara quote itu sih, gagal tes disini, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan yang lain. Gagal ditahap interview, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan lain. Udah psikotes, udah interview, trus gak ada kabar sama sekali, rasanya itu... T.T Memang sih, gak semua perusahaan gak ngasih kabar, ada beberapa perusahaan yang mengirim s...

First Salary

Alhamdulillah, I got my fisrt salary last month ago. How's your feeling when received your 1st salary? Happy? Sad? Nothing special? Then, what about me? I felt nothing special. Err, it seems I'm an arrogant ones, I don't give thanks to Allah because of His sustenance. But, it's not like that >.< Somehow, I ever imagine that I will be so happy when I get my 1st salary. I make some promise to myself that. One of them: if I get my 1st salary I'll treat my parent and my sister. Alhamdulillah, I could keep my promise :) The reality, I felt nothing special T.T I mean, the happiness that I've ever Imagined before isn't same now. Today, I go back to this city again. Continue my life in here for a while *amiiin. And my curiosity about my future appear again. But, I got something after watched YOT last saturday. It's about backup plan. They said, you are crazy if you leave your job now without backup plan. I start to make some backup plans today. I'...