Skip to main content

Tutup Buku 2013

Update pertama di 2014. Hmm..review tahun 2013 (super telat, Januari mau habis). Tahun 2013 merupakan tahun yang super sekali. Banyak sekali kejadian yang sesungguhnya belum pernah saya bayangkan bakalan terjadi. Alhamdulillah Februari 2013 saya lulus sidang skripsi dan wisuda di bulan Maret. Juni saya mulai bekerja dan eng ing eng...saya bener-bener MERANTAU.hehehe Mungkin saya berlebihan sampai kata merantau saya capslock. Dulu, saya kuliah di Surabaya itu sudah saya anggap merantau. Hampir tiap Jumat malam pulang dan hari Minggu balik lagi ke Surabaya. Pertengahan minggu kalau saya lagi pingin pulang ya pulang besoknya balik lagi. Tapi, sejak saya di Mataram beneran kerasa deh yang namanya MERANTAU. Mau pulang pikir-piikir dulu. Lihat berapa digit nominal ditabungan, cukup apa gak buat sangu pulang.

Yaa..meskipun disana ada tante yang selalu siap membantu, tapi saya memilih untuk kos sendiri. Seumur-umur saya tidak punya kebiasaan memeriksa kalender dengan seksama. Tapi, sejak saya merantau, tiap pulang kerja saya ambil kalender, ngitung sisa hari menuju weekend. Jum’at datang hati senang. Hari Sabtu hati masih senang. Tibalah hari Minggu, udah mulai suntuk. Ritual hari Minggu malam adalah saya mencoret tanggal seminggu yang sudah berlalu. Lalu memeriksa ada tanggal merah apa tidak. Kira-kira memungkinkan saya pulang apa enggak.

Dari merantau ke Mataram ini saya merasa bener-bener merasa berjuang itu seperi apa. Sejujurnya saja saya ngerasa belum marem dengan kerjaan. Bawaannya saya pingin pulang dan ngitung sisa masa kerja saya -_- Saya jadi rajin update lowongan kerja lagi. Saya jadi rajin baca buku motivasi.hehehe Terkadang saya sampai bosan memotivasi diri saya sendiri. Kalau sudah bosan paling jadi bengong dan susah tidur.

Dahulu, ketika menjelang kelulusan, saya pernah berdo’a agar diberikan kesempatan sama Allah untuk merantau. Saya pingin tau rasanya mudik *plakk (saya ndarjo tulen). Waktu itu saya ingin merantau ke Jogja. Entah itu saya lanjut kuliah lagi di kota itu atau saya diterima kerja. Allah menjawab do’a saya. Saya dikasih merantau dan akhirnya tau rasanya mudik. Tapi bukan dari kota Jogja, yaah, mudiknya dari Mataram. Allah knows me so well deh pokoknya. Allah tau yang saya butuhkan, bukan yang saya inginkan.

Selama 22 tahun saya belum pernah jauh dari orangtua. Saya mengambil keputusan menerima pekerjaan di Mataram yang otomatis saya akan jauh dari keluarga. Sejauh saja merantau di Mataram, saya belajar cepat untuk mengambil keputusan, saya belajar lebih hati-hati dalam bergaul, belajar mengatur keuangan (HAHAHAHA), belajar menjadi single traveller, belajar merawat motor -_- dll. Saya merasa beribadah jauh lebih khusyuk (*sok-sokan) dan sering merasa saya hanya butiran upil. Tiap hari saya berdoa agar saya cepet balik ke Jawa. Bahkan, doa yang saya panjatkan disetiap morning briefing selain doa agar kerjaan lancar adalah ‘semoga saya segera kembali ke Jawa’. Kata bapak saya (yang super saya sayangi), do’a orang merantau itu cepat dijabah. Mungkin bener kata bapak saya, doa saya dijawab oleh Allah.

Saya pernah mengutarakan keinginan saya untuk dimutasi ke Jawa ke supervisi aka OO (supervisi pertama dan terbaik yang pernah saya temui). Beliau menyarankan saya bilang ke bagian SDM. Kebetulan perusahaan tempat saya bekerja akan membuka kantor cabang baru di Kediri dan Madiun. Saya ingin mutasi ke Kediri. Saya utarakan keinginan saya itu ke bagian SDM dan tentu saja saya ditolak mutasi dengan alasan saya masih karyawan baru, status masih kontrak, dan posisi yang sama di Kediri sudah ada yang mengisi. Beberapa bulan kemudian supervisi saya mengutarakan ke Manajer kalau saya pingin balik ke Jawa dan mutasi ke Madiun. Gayung pun bersambut. Saya diminta membuat surat permohonan mutasi. Beberapa minggu belum ada kabar surat saya diapprove atau ditolak. Hingga pada suatu hari yang seperti biasanya (penuh dengan transaksi harian), OO saya bertanya,
OO: “Fira (panggilan di kantor menjadi Elfira. Awal-awal dipanggil Elfira saya nggak ‘ngeh’. Merasa itu bukan saya), kamu do’a apa semalam?”
Me: “berdo’a biar uang saya banyak kayak mas bagian IT kantor”
OO: “Permohonanmu diapprove. Tapi selama belum ada SK dari kantor pusat statusmu masih bisa berubah-ubah. Kemungkinan terburuk nggak jadi mutasi. Tinggal nunggu SK aja sekarang.
Me: “Makasi, mas” (datar banget pokoknya)

Waktu itu sih, saya nanggepinya biasa saja karena belum ada SK itu (padahal dalam hati bersorak-sorak). Apalagi selama dalam perjalanan hidup sesepuhnya perusahaan tempat saya kerja sekarang, belum ada ceritanya karyawan belum tetap bisa mutasi. Tapi, ingat, Allah kan tinggal kun fayakun. Sesuatu yang nggak mungkin bisa jadi terwujud. Alhamdulillah, betapa saya berdosanya kalau saya tidak bersyukur, saya beneran mutasi ke Madiun. SK dari kantor pusat turun dan terbanglah saya kembali ke Jawa. Menuju kota Madiun tempat saya bernaung sekarang. Saya tidak pernah mengira saya akan tinggal dikota orang lain lagi. Betapa saya tidak senang, saya mutasi ke Madiun yang artinya saya bisa bolak-balik pulang.kekeke Saya belum tau maksud apa lagi dari Allah saya berada di kota Madiun. Kota Madiun, yang saya tau makanan khasnya yaitu pecel dan brem yang sudah melang-lang buana. Bahkan di Mataram saya suka nyari pecel Madiun. Dan akhirnya saya tau ternyata ada lagi makan khas Madiun yang wajib dicoba yaitu bluder Cokro atau bluder Krisna (sama-sama uenaak).


Saya tidak pernah menyangka saya akan pindah dari satu kota ke kota yang lain. Setelah saya pikir-pikir, selama ini saya masih sangat bergantung kepada orang tua. Mungkin dengan berpindah-pindah ini Allah ingin membuat saya bisa berpijak dengan kaki saya sendiri. Wallahuallam. Baiklah, cukup sampai disini edisi kali ini. Tahun 2013 adalah tahun yang amazing buat saya. Semoga 2014 akan menjadi tahun yang lebih amazing lagi. Saya selalu inget nasehat dosen jaman kuliah dulu, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Semoga saya akan menjadi lebih baik ditahun 2014. Siapa tau juga tahun ini saya bertemu sigaring nyawa saya *eeh.haha (Salah satu do’a kedua orang tua saya ketika saya ulang tahun ke 23 ;P ). 

Amazing Team in Mataram

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan PCPM BI 2016 (PCPM 32)

September 2016 Beberapa grup mulai bertebaran informasi adanya rekrutmen BI ini. Entah kenapa saat hari pertama dibukanya lowongan PCPM ini saya langsung daftar, padahal biasanya saya daftar pada hari kesekian. Begitu daftar waah saya dapat nomor registrasi udah ratusan aja. Wajar aja sih, BI masih menjadi idola, tak heran yang registrasi hingga 86rb sekian (info dari pihak PPM saat seleksi potensi dasar. Berikut timeline yang saya capture dari website PPM. Alhamdulillah lolos dari seleksi administrasi. Saya mendapat jadwal untuk mengikuti seleksi potensi dasar pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, shift 2 (pukul 11.00). Tanggal tersebut bertepatan dengan jadwal wisuda. Saya telepon pihak PPM untuk reschedule  pada hari berikutnya yaitu Minggu. Alhamdulillah diizinkan dan saya disuruh datang pagian jam 6.30 (karena saya meminta ikut shift 1 hari tersebut). Waktu itu saya udah pasrah banget, kalau dikasih izin ikut tes hari berikutnya ya Alhamdulillah ...

Welcome to the Jungle [2 of 2]

Mood nge-blog sedang baik. Jadi lumayan deh, nambah postingan. Masih seputar "Welcome to the Jungle". Kalau dilihat dari kondisi sekarang, kalau saya gak bersyukur, rasanya saya kebangetan sekali. kalau diitung dari masa selesai wisuda, Alhamdulillah, saya nganggur sekitar 2 bulanan, lalu dapat pekerjaan nan jauh disana *alay Kata Dahlan Iskan " Setiap Orang Punya  Jatah  Gagal,  Habiskan Jatah Gagalmu  ketika Kamu masih Muda" Err...sebenernya saya tau quote ini bukan dari baca atau liat sendirinya, tapi denger dari salah seorang teman. Kalau dihitung, Saya mengirim CV ke berbagai perusahaan udah lebih dari 60. Serius lho!! gara-gara quote itu sih, gagal tes disini, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan yang lain. Gagal ditahap interview, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan lain. Udah psikotes, udah interview, trus gak ada kabar sama sekali, rasanya itu... T.T Memang sih, gak semua perusahaan gak ngasih kabar, ada beberapa perusahaan yang mengirim s...

First Salary

Alhamdulillah, I got my fisrt salary last month ago. How's your feeling when received your 1st salary? Happy? Sad? Nothing special? Then, what about me? I felt nothing special. Err, it seems I'm an arrogant ones, I don't give thanks to Allah because of His sustenance. But, it's not like that >.< Somehow, I ever imagine that I will be so happy when I get my 1st salary. I make some promise to myself that. One of them: if I get my 1st salary I'll treat my parent and my sister. Alhamdulillah, I could keep my promise :) The reality, I felt nothing special T.T I mean, the happiness that I've ever Imagined before isn't same now. Today, I go back to this city again. Continue my life in here for a while *amiiin. And my curiosity about my future appear again. But, I got something after watched YOT last saturday. It's about backup plan. They said, you are crazy if you leave your job now without backup plan. I start to make some backup plans today. I'...