Akhirnya menginjakkan kaki kembali ke Yogya setelah terakhir kali kesana tahun 2013 dimana tidak sampai setengah hari saja saya disana.
Biarlah saya dibilang out of date, yang penting hati ini senang, karena ini adalah pertama kali saya ke Yogya naik kereta api. Kemudian, pertama kali juga saya naik bus trans Yogya. Pertama kali ke House of Raminten. Pertama kali ke alun-alun Kidul (Saya mengunjungi Alun-alun Kidul di siang hari, biar gak mainstream dong). Sementara semua yang saya sebutkan tadi adalah sesuatu/tempat yang sudah sangat sering dilakukan atau kunjungi oleh kebanyakan orang.
Yogya sangat manis, salah satu tempat manis yang paling berkesan adalah And Or Bookstore.
Berbekal motor sewaan dan GPS, sampailah saya dan adik ke And Or Bookstore.
Letaknya memang agak nyempil sih diantara toko-toko lain yang berjejer sepanjang jalan Bougenville. Oh ya, alamat lengkapnya adalah Jalan Bougenville IC Karangasem CTX, Gejayan, Sleman, Yogyakarta. Dekat dengan UNY.
Sempat penasaran dengan Roti Papi nya, ternyata belum ready saat itu. Fyi, And Or Bookstore ini tidak hanya menjual buku (yang bisa dibaca ditempat karena rata-rata secondhand book) tetapi juga ada cafe di lantai dasar, sedangkan toko bukunya berada di lantai dua.
Begitu masuk, wah, saya terkagum-kagum. Sangat unik dan bikin mulut komat kamit sendiri, "so cute, so cute", berulang-ulang. Pingin banget deh punya beginian di rumah. Semoga suatu hari nanti bisa punya semacam ini *.*
Menawan, bukan? |
Fixed, saya kesengsem dengan toko buku ini.
Kebetulan saat kami datang, toko buku ini sedang disewakan menjadi studio foto wisuda, jadinya bagian tertentu saja yang bisa kami nikmati.
Bagaimana dengan sudut yang ini? |
Aah, tapi tidak mengapa. Setelah cek buku ini itu dibeberapa bagian rak, justru mata saya tertarik pada satu buku kecil, dongeng putri tidur. Segera saya ambil dan beruntungnya, saya mendapatkan buku cerita tersebut edisi ilustrasi 3D minimalis di dalamnya. Mungkin di toko buku seperti gramedia, banyak dijual seperti itu, tetapi mendapatkan buku dongeng tersebut di And Or Bookstore tidak kalah menariknya seperti menemukan harta karun. Aaak, I found a cute book.
Manis dan Menawan |
Beruntungnya juga sempat ketemu dengan salah satu ownernya yang bule. Ternyata dia membuat toko buku itu dengan temannya (join an). Saat saya membayar buku dongeng tersebut, si bule menawari saya untuk memakai kantong plastik atau tidak. Saya menolak menggunakan plastik selain buku tersebut kecil, juga hitung-hitung mengurangi penggunaan plastik. Wah, bagus juga, And Or Bookstore menawari pembeli untuk menggunakan kantong plastik atau tidak, mengingat saat ini jarang ada toko menawari pembelinya menggunakan kantong plastik atau tidak, yang ada mereka diam saja sambil memasukkan barang ke plastik, tanpa menawari pembeli.
Ah, bingo, berarti ini juga pertama kalinya saya membeli sesuatu dengan ditawari terlebih dahulu menggunakan plastik atau tidak.
Itulah salah satu manisnya Yogyakarta. Sepertinya pilihan yang tidak salah, saya pernah berharap bisa tinggal di kota manis ini. Someday, semoga ada kesempatan lagi untuk menggali Yogyakarta lebih dalam lagi.
Bagus itu keren sekali
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletesilakan datang mengunjungi :D
Deletewahhhh...keren sekali...aku suka rak buku itu...:)
ReplyDeletesamaa, suka dengan rak bukunya :D
Delete