Skip to main content

Cerita Bapak

Saya merasa menjadi anak wedok paling beruntung karena punya bapak yang masih belum bosan memberikan nasehat. Meskipun kadang saya salah pengertian, kadang saya mikirnya bapak lagi ngomel ke saya :p

Saya beruntung menjadi putri beliau, salah satunya adalah karena saya merasa bapak seperti kamus berjalan saya. Meskipun sering juga bapak akan menyodorkan buku biar saya baca sendiri hehe. Menurut bapak, apa yang dibaca sendiri akan lebih melekat diingatan daripada daripada lewat lisan (padahal dikasus lainnya ada anak yang lebih mudah mengingat dari apa yang dia dengar). Aslinya saya aja sih yang males baca haha.

Kali ini saya akan cerita tentang salah satu nasehat bapak. Begini nasehatnya,

Permasalahan di dunia ini bukan soal cepat atau lambat saja. Tapi yang penting bisa memaknainya dan tetap husnudzan, percaya bahwa segala hal ada maknanya. Jangan marah-marah dulu dan kecewa. Ya meskipun manusia cenderung sukanya marah-marah dahulu.

Bapak lanjut bercerita,
Rombongan SMP X mau karyawisata ke Jogjakarta. Mereka naik bus dari Sidoarjo ke Jogja. Di perjalanan (masih daerah Jawa Tengah), ban bus pecah, sehingga perjalanan terhambat karena harus ganti ban. Beberapa ada yang kecewa karena insiden ban pecah tersebut. Bahkan ada yang menyalahkan panitia tidak bisa milih bus yang bagus. Ternyata saat itu juga terjadi gempa Jogja (tahun 2006) yang meluluhlantakkan Jogjakarta. Coba bus tersebut sudah sampai Jogja, apa yang terjadi? Belum tentu mereka selamat dari gempa. Bisa jadi lewat insiden ban bus pecah adalah cara Allah menyelamatkan mereka.

Lanjutannya,
Ada cerita lagi. Si A kuliah di IPB. Karena suatu hal, si A tidak bisa lulus cepat seperti teman lainnya, tetapi si A mengejar ketinggalannya di kesempatan berikutnya. Apa yang terjadi? Si A menjadi lulusan terbaik. Andaikan dia lulus bareng teman-temannya, dia nggak jadi lulusan terbaik lho. Dan setelah itu dia mendapat tawaran kerja di tempat yang diidam-idamkan banyak orang.
Selalu ada hal yang tidak dimengerti manusia. Tetapi akan makna dibalik semua yang biasanya bikin jengkel. Jadi nggak usah grusah-grusuh (baca: cepet-cepetan), dijalani saja dengan sebaik-baiknya.

Nasehat Bapak masih banyak yang pingin saya bagi disini. Selagi masih ingat, saya ingin menyimpannya melalui tulisan-tulisan disini, tapi dasarnya saya aja yang suka males nulis hehe. Semoga saya jadi rajin update blog ini.

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan PCPM BI 2016 (PCPM 32)

September 2016 Beberapa grup mulai bertebaran informasi adanya rekrutmen BI ini. Entah kenapa saat hari pertama dibukanya lowongan PCPM ini saya langsung daftar, padahal biasanya saya daftar pada hari kesekian. Begitu daftar waah saya dapat nomor registrasi udah ratusan aja. Wajar aja sih, BI masih menjadi idola, tak heran yang registrasi hingga 86rb sekian (info dari pihak PPM saat seleksi potensi dasar. Berikut timeline yang saya capture dari website PPM. Alhamdulillah lolos dari seleksi administrasi. Saya mendapat jadwal untuk mengikuti seleksi potensi dasar pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, shift 2 (pukul 11.00). Tanggal tersebut bertepatan dengan jadwal wisuda. Saya telepon pihak PPM untuk reschedule  pada hari berikutnya yaitu Minggu. Alhamdulillah diizinkan dan saya disuruh datang pagian jam 6.30 (karena saya meminta ikut shift 1 hari tersebut). Waktu itu saya udah pasrah banget, kalau dikasih izin ikut tes hari berikutnya ya Alhamdulillah ...

Welcome to the Jungle [2 of 2]

Mood nge-blog sedang baik. Jadi lumayan deh, nambah postingan. Masih seputar "Welcome to the Jungle". Kalau dilihat dari kondisi sekarang, kalau saya gak bersyukur, rasanya saya kebangetan sekali. kalau diitung dari masa selesai wisuda, Alhamdulillah, saya nganggur sekitar 2 bulanan, lalu dapat pekerjaan nan jauh disana *alay Kata Dahlan Iskan " Setiap Orang Punya  Jatah  Gagal,  Habiskan Jatah Gagalmu  ketika Kamu masih Muda" Err...sebenernya saya tau quote ini bukan dari baca atau liat sendirinya, tapi denger dari salah seorang teman. Kalau dihitung, Saya mengirim CV ke berbagai perusahaan udah lebih dari 60. Serius lho!! gara-gara quote itu sih, gagal tes disini, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan yang lain. Gagal ditahap interview, saya kirim lamaran lagi ke perusahaan lain. Udah psikotes, udah interview, trus gak ada kabar sama sekali, rasanya itu... T.T Memang sih, gak semua perusahaan gak ngasih kabar, ada beberapa perusahaan yang mengirim s...

First Salary

Alhamdulillah, I got my fisrt salary last month ago. How's your feeling when received your 1st salary? Happy? Sad? Nothing special? Then, what about me? I felt nothing special. Err, it seems I'm an arrogant ones, I don't give thanks to Allah because of His sustenance. But, it's not like that >.< Somehow, I ever imagine that I will be so happy when I get my 1st salary. I make some promise to myself that. One of them: if I get my 1st salary I'll treat my parent and my sister. Alhamdulillah, I could keep my promise :) The reality, I felt nothing special T.T I mean, the happiness that I've ever Imagined before isn't same now. Today, I go back to this city again. Continue my life in here for a while *amiiin. And my curiosity about my future appear again. But, I got something after watched YOT last saturday. It's about backup plan. They said, you are crazy if you leave your job now without backup plan. I start to make some backup plans today. I'...