Kata peribahasa, jadilah seperti padi, semakin berisi maka semakin menunduk. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pada kenyataannya, saya pernah disuatu lingkungan yang tidak berfungsi lagi makna peribahasa itu. Yang ada harusnya ia sudah menjadi padi yang matang dan berisi, tapi kenyataan sebaliknya. Yang harusnya dilingkungan itu senang bersama, sedih bersama, eeh malah "itu urusanmu ya urusin sendiri". Ataukah saya yang terlalu idealis? Mungkin karena saya pernah dilingkungan dimana seperti padi yang semakin berisi ia semakin menunduk dan dimana berat sama dipikul ringan sama dijinjing, saya merasa di Indonesia masih ada kok orang-orang seperti itu dan saya pingin banget bisa seperti mereka.
Kalau paham kenapa sih nggak mau ngasih tau? Kalau bisanya menuntut orang lain harus sempurna, tapi kenapa begitu dituntut balik hanya untuk membayar denda keterlambatan (contohnya) kagak mau? Bagaimana saya harus respect kepada anda kalau sikap anda sendiri menurut saya belum bisa dijadikan panutan? Katanya respect to other, tapi cuma pingin tahu semuanya kelar dan beres, kalau ada yang salah marah tanpa pingin tahu apa sih yang membuat kerjaan itu salah. Curcol banget ya saya hahahaha.
Jangan sampai katanya peribahasa itu hanya tinggal katanya doang tanpa ada realisasinya. Menurut saya sih ya, sehebat dan sekeren apapun seseorang tetapi kalau attitude gak bagus sih menurut saya nothing :)
Keep fighting deh teman-teman disana :) Mari menjadi pribadi yang lebih baik.
Comments
Post a Comment