Skip to main content

Perjalanan PCPM BI 2016 (PCPM 32)









September 2016
Beberapa grup mulai bertebaran informasi adanya rekrutmen BI ini.
Entah kenapa saat hari pertama dibukanya lowongan PCPM ini saya langsung daftar, padahal biasanya saya daftar pada hari kesekian. Begitu daftar waah saya dapat nomor registrasi udah ratusan aja. Wajar aja sih, BI masih menjadi idola, tak heran yang registrasi hingga 86rb sekian (info dari pihak PPM saat seleksi potensi dasar.

Berikut timeline yang saya capture dari website PPM.



Alhamdulillah lolos dari seleksi administrasi. Saya mendapat jadwal untuk mengikuti seleksi potensi dasar pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, shift 2 (pukul 11.00). Tanggal tersebut bertepatan dengan jadwal wisuda. Saya telepon pihak PPM untuk reschedule pada hari berikutnya yaitu Minggu. Alhamdulillah diizinkan dan saya disuruh datang pagian jam 6.30 (karena saya meminta ikut shift 1 hari tersebut). Waktu itu saya udah pasrah banget, kalau dikasih izin ikut tes hari berikutnya ya Alhamdulillah banget, kalau tidak bisa ya sudah. Mungkin belum rezeki. Nyatanya bisa reschedule.

Wisuda berlangsung sampai siang dan saya baru sampai rumah malam (Isya') karena bertemu teman-teman dahulu, kemudian jalanan juga macet parah depan kampus C, kemudian melipir cari makan dulu karena lapar banget.

Sampai rumah udah lemes banget. Tidak sempat belajar karena capek, saya malah nyiapin alat tulis buat alat tempur besoknya.

Tahap 1 - Seleksi Potensi Dasar

Saya sudah sampai di tempat tes jam 6.30. Peserta udah rame dan bergerumbul sana sini. Saya mencari ruang panitia yang ternyata masih terkunci, padahal beberapa panitia juga sudah datang tetapi tidak bisa masuk. Semakin mendekati jam 07.00, peserta yang menunggu depan ruang panitia semakin banyak, ternyata mereka juga yang reschedule. Oh ya, fyi, kalau reschedule karena wisuda, undangan wisuda jangan dibuang karena ditunjukkan ke panitia sebagai bukti.
Setelah menunjukkan kepada panitia, salah satu panitia menyuruh kami mengikuti tes di ruang WS. Rendra.

Memasuki ruang WS. Rendra, saya mendapatkan tempat kurang pewe, deket sama mesin pendingin ruangan. Efeknya lumayan, sepanjang tes saya lumayan kedinginan. Bagaimana dengan soal tes? Hmm...bagi saya waktu itu susah (mungkin karena tidak belajar). Soalnya seperti soal tes potensi akademik, tapi entah kenapa menurut saya ini soal TPA tersulit yang pernah saya kerjakan. Misalnya dihitungan deret, angka yang dipakai adalah ribuan dengan angka ganjil. Saya pasrah sepasrah-pasrahnya. Ngerjain tiap sesi loncat-loncat, begitu dapat soal yang nggak bisa saya kerjain, saya langsung skip, loncat ke soal lainnya, yang penting nggak kosong banget jawaban saya (mungkin ada tipe orang yang kayak gini, tapi biasanya saya ngerjain TPA runtut dari nomor awal, jarang loncat-loncat, skip soal). Tipsnya: istirahat yang cukup sebelum tes, makan dan minum yang cukup karena tesnya lumayan menguras pikiran. Jangan lupa latihan soal TPA (jangan kayak saya). Saat tes saya langsung teringat perkataan bapak saya, "Kalau mau tes itu belajar. Jangan jadi penggembira saja di rekrutmen". Duuh, hiks hiks. Ngerjain soal sambil mikir, "waduh saya jadi penggembira".

Selesai tes saya buru-buru meninggalkan tempat (asli, nggak tau kenapa saat itu saya nggak mau ketemu orang yang saya kenal, padahal juga tidak sedang berbuat kriminal haha). Pulang tes saya beli siomay karena kangen sama siomay itu (yang biasanya jual di FEB Unair itu lho *kangen siomay FEB*). Begitu selesai tes saya malah ketemu adik kelas S1 dahulu. Duuh. Akhirnya kami ngobrol-ngobrol bentar.

3 September 2016
Saya udah nggak berharap sama hasilnya. Pasrah. Malam hari sekitar jam 21.00 saya akhirnya memberanikan diri membuka website ppm untuk melihat pengumuman. Mental udah siap banget kalau isinya maaf anda belum memenuhi kualifikasi. Karena saya udah akrab sama rejection (hmm..curhat). Tapi saya melihat isinya beda. Alhamdulillah. Allahuakbar. Saya dinyatakan memenuhi kualifikasi untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya.

Saya bertanya pada adik kelas saya (beda dengan yang saya temui saat tes tahap 1) apakah dia lolos. Dia tidak lolos, malah ngasih saya materi buat belajar tes kebanksentralan. Allah memberi saya kesempatan untuk berjuang lagi, kali ini saya harus belajar serius. Berbekal materi itu saya mulai baca-baca. Fyi, materi itu bisa anda download disini

Untuk menghadapi tes tahap 2, saya lebih konsentrasi belajar tentang kebanksentralan karena merasa lupa materi kuliah. Sedangkan untuk bahasa Inggris saya belajarnya sambil lalu (bukannya meremehkan juga sih), belajar materi tes TOEFL.

Tahap 2 - Tes Kebanksentralan, Tes Pengetahuan Sektoran/Ekonomi Terkini, dan Tes Bahasa Inggris

8 September 2016
Saya datang di tempat tes sekitar 1 jam sebelum waktu tes. Waktu itu saya mendapatkan jadwal shift 1. Saat saya datang masih agak sepi, tetapi peserta lain juga ada beberapa yang sudah datang. Kami duduk-duduk di depan ruangan tes. Saat itu saya ingat belum belajar materi ekonomi terkini. Saya langsung googling. Keyword yang saya masukkan random aja "berita ekonomi terkini 2016". Saya membaca cadangan devisa negara terakhir Agustus 2016 berapa (Alhamdulillah, ini keluar lho di soal).

Soal tes kebansentralan dan pengetahuan ekonomi terkini ada 100 soal. Alhamdulillah, materi buku kebanksentralan itu membantu banget. Soalnya kira-kira seputar fungsi dan peran BI, posisi BI dan lembaga lainnya (OJK, LPS, Kementeerian keuangan), inflasi (jenisnya, TPI dan TPID), instrumen pembayaran yang berlaku di Indonesia, cadangan devisa negara per Agustus berapa, desain mata uang terbaru yang akan dikeluarkan BI (misalnya pecahan 10.000 gambarnya pahlawan siapa), obligasi / obligasi syariah, mudharabah itu apa (sedih yang soal tentang ekonomi syariah cuma dikit), lainnya maafkan saya lupa. Soal tentang tax amnesty seingat saya hanya 1 soal, padahal lagi santer banget tentang tax amnesty ini. Tapi saya sengaja tidak belajar mendalam mengenai tax amnesty ini karena tentang fiskal lebih mengarah ke kementerian keuangan. Yang penting sering baca berita ekonomi terkini dan buku yang sudah share link-nya tadi di atas.

Soal bahasa Inggris seingat saya 90 apa 95. Waktu yang diberikan juga sedikit. Saat mengerjakan maksimalkan waktu anda. Apalagi saat reading, seperti tips-tips mengerjakan soal reading lainnya, baca soalnya dulu. Alhamdulillah kemarin saya menerapkan ini banget, baca soal baru baca secara skimming bacaan yang panjang-panjang itu. Oh ya, wakyu itu tidak ada listening. Waktu tes ini, semua peserta mengikuti tes ini, panitia juga tidak menanyakan kepada kami apakah ada yang membawa sertifikat TOEFL dengan skor lebih dari 500 (kabarnya tes yang sebelum-sebelumnya ada excuse dari panitia bagi yang sudah memiliki sertifikat TOEFL dengan skor minimal 500).

Tahap 3 - Tes Psikologi Tertulis, Wawancara Psikologi, dan LGD

Alhamdulillah pengumuman tanggal 12 Oktober 2016 menyatakan saya memenuhi keualifikasi untuk mengikuti tes tahap berikutnya, yaitu tes psikologi tertulis, wawancara psikologi, dan LGD.
Rangkaian tes tahap ini dilakukan dalam 2 hari. Hari pertama adalah tes psikologi tertulis. Tes psikologis tertulis ini meliputi EPPS, deskripsi diri (20 kalimat), tes wartegg, menggambar pohon, menggambar manusia, dan Pauli atau koran. Saya pernah membaca sebuah blog (lupa alamatnya) bahwa dalam tes EPPS, meskipun kita diminta menjawab yang paling sesuai dengan diri kita, tetapi jangan terlalu jujur juga (hehe). Sesuaikan dengan posisi yang kita lamar. Karena ini PCPM, yang disiapkan nantinya menjadi pimpinan, tentunya jiwa kepemimpinannya juga harus ditonjolkan. Selain itu juga meskpin kita adalah tipe yang setia dengan teman, tetapi untuk urusan pekerjaan tetap harus diselesaikan. Untuk yang deskripsi diri, kita disuruh menjelaskannya dalam 20 kalimat (jadi nanti ada 20 poin). Saat itu saya tidak hanya menyebutkan kebaikan atau sisi positif saja, tetapi kelemahan juga. Sifat saya introvert bahkan saya tuliskan juga. Saya mudah lupa nama orang juga saya sebutkan. Untuk tes lainnya anda bisa googling untuk mendapatkan tips-tipsnya.

Malam harinya, hingga terkantuk-kantuk menunggu jam 21.00 untuk menunggu pengumuman keesokan harinya mendapat jadwal jam berapa. Pengumumannya dapat dilihat diwebsite PPM, padahal pengumuman sebelumnya menyatakan bahwa jadwal wawancara psikologi dapat dilihat hari pertama tes dan ditempel di papan pengumuman.

Nah, saya mulai was-was dengan LGD karena takutnya topiknya sudah menjurus pada job family yang dipilih saat melamar. Akhirnya saya googling dan terdampar di forum kaskus PCPM BI. Melalui kaskus itulah saya baru tahu ada grup di telegram. Dari grup telegram itu saya mengetahui dari peserta lain tentang topik LGD yaitu tentang generasi Y di dunia kerja. Alhamdulillah saat itu saya mendapat jadwal LGD di shift kedua sehingga lumayan lha bisa tengok google untuk mencari bahan tentang generasi Y. Tapi saya takut topiknya akan berbeda antar shift, ujung-ujungnya saya tetap belajar tentang job family yang saya lamar yaitu market (pengelolaan devisa negara). Ketakutan saya tidak terbukti, topik LGD tetap yaitu tentang generasi Y dalam dunia kerja. Sempat ada kabar dari peserta lain kalau topik LGD-nya dia bukan generasi Y tetapi tentang isu ekonomi terbaru. Tapi kebanyakan peserta lain di grup telegram tersebut menceritakan topik LGD tentang generasi Y tersebut.

Satu kelompok LGD berisi 6 orang yang diurutkan sesuai abjad. Saat itu saya baru sadar saya sekelompok dengan adik angkatan kuliah S1 dahulu. Pemandu LGD adalah psikolog yang akan mewawancarai di sesi berikutnya. Kabar di grup telegram, dalam satu kelompok biasanya hanya 1-2 orang yang lolos ke tahap berikutnya, tetapi dari kelompok LGD saya, terdapat 4 orang yang lolos ke tahap berikutnya.

Setelah LGD selesai, langsung disambung dengan wawancara psikologi. Lagi-lagi syukur Alhamdulillah yang tiada tara, saya mendapat psikolog yang ramah sehingga nggak bikin saya nerveous. Dalam wawancara psikoligi ini saya ditanyai mengenai kegiatan diluar perkuliahan saat S1 dan S2. Pengalaman organisasi dan pengalam kerja (karena saya pernah bekerja) juga ditanyakan, kemudian permasalahan dalam organisasi dan pekerjaan serta bagaimana problem solving-nya. Intinya bagaimana peran kita dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut. Kemudian psikolog juga menggali habis-habisan kegiatan saya lainnya. Kalau saya menangkapnya sih apakah saya orangnya dinamis dan selalu mau mencoba hal-hal baru diluar zona nyaman saya. Hobby tentu saja ditanyakan. Selain itu ditanyakan pula tokoh idola (mengapa mengidolakannya) dan motto hidup. Sepanjang wawancara saya merasa nyaman hingga berasanya seperti curhat.

Ada peserta lain di telegram yang bercerita, di akhir wawancaranya si psikolog bertanya kepada peserta apakah ada yang ditanyakan. Nah, dia tanya kekurangan dalam dirinya apa. Psikolognya pun menjelaskan dan jawabannya bener (menurut dia). Bahkan menurut peserta ini, dia sampai merasa tertusuk dengan jawaban psikolognya hehe.

Tahap 4 - Seleksi Kesehatan dan Psikiatri

Alhamdulillah saya bisa di tahap 4 ini. Seleksi kesehatan dan psikiatri ini nggak kalah bikin deg-deg an juga. Dalam pengumuman yang diberikan PPM, peseta sudah dianjurkan tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu kecuali ada perintah dokter. Kabar di grup telegram pun mulai seliweran. Ada yang share tes kesehatan di beberapa BUMN yang bikin nyali saya langsung ciut. Bahkan saat itu saya bela-belain scaling gigi (hingga berbuntut ricuh karena alat scaling-nya mengenai bibir saya, perih deh).
Seleksi kesehatan saat itu diadakan di laboratorium Pramita di Jalan Adityawarman Surabaya (yang dekat Sutos). Tipsnya nih, datang pagi-pagi karena antre. Benar saja, saya datang jam 06.00 (kirain kepagian karena undangannya jam 7.30) ternyata sudah bnyak peserta yang datang. Disitu kami diberikan nomor antrean.
Kami dihimbau untuk puasa 12 jam dan sebelum puasa diwajibkan makan berat (tetapi tetap diizinkan minum air putih selama puasa). Saat itu saya mendapat nomor 26, Alhamdulillah nggak jauh-jauh banget. Saat itu peserta dari Surabaya yang masih bertahan sebanyak 187 orang dan seluruh Indonesia berjumlah 1600-an yang masih bertahan (hasil perhitungan dan laporan tiap daerah di grup telegram). Wih, masih banyak juga ya ternyata.
Seleksi kesehatan saat itu meliputi:
1. Pengambilan darah pertama (saat puasa). Darah kita diambil beberapa botol kecil tuh. Nah dibagian ini, pengambilan darah sekaligus untuk tes HIV, selain untuk kepentingan pengecekan kolesterol, asam urat, dkk)
2. Pengukuran tinggi dan berat badan (sedihnya tinggi badan saya dipangkas 2 cm, tapi seneng juga bb dipangkas 2 kg *lho*, tau tuh alatnya gimana)
3. Tes mata (tes minus mata)
4. Pengambilan urin (boleh sebelum makan atau setelah makan). Fyi, peserta diberikan makan nasi kotak dan tentunya disediakan air mineral untuk minum hehe
5. Tes kesehatan umum. Disini kita memilih dokter sesuai jenis kelamin kita, karena ada pengecekan ambeien. Ditanya juga apakah punya varises. Waktu itu juga diraba (maaf) daerah sekitar payudara dan perut (mungkin untuk mengecek apakah ada benjolan, takutnya tumor/kanker mungkin kali ya)
6. Tes EKG (rekam jantung)
7. Tes rontgen
8. Pengambilan darah kedua (setelah dua jam makan)
Oh ya, saat tes kesehatan kami disuruh mengisi form kesediaan untuk tes HIV (bermeterai, peserta disuruh membawa) dan form yang berisi daftar riwayat kesehatan peserta dan keluarga. Misalnya apakah pernah sakit ini itu sebelumnya.

Hari pertama selesai. Tes keesokan harinya yaitu tes psikiatri yang diadakan di kantor perwakilan Bank Indonesia Surabaya. Cihuui, akhirnya pertama kali menginjakkan kaki di Bank Indonesia (maaf norak :p ).

Ini adalah tes psikiatri pertama saya. Di grup telegram sempat beredar link untuk latihan tes ini. Saya pribadi nggak mencoba lathan tes ini karena ada yang bilang akan berpengaruh pada hasilnya (bakalan kelihatan jika sudah pernah mengerjakan).
Tes psikiatri disini berisi pernyataan-pernyataan seperti berikut ini:
Saya pernah dikecawakan dalam sebuah hubungan
Saya takut ular
Saya takut tikus
Saya pernah melihat roh halus
dan lain-lainnya.
Sama seperti EPPS, tidak ada jawaban salah atau benar, hanya memilih salah satu yang sesuai dengan anda. Tes ini berisi 500 soal lebih dan dikerjakan dalam waktu yang terbatas (2 jam).

Setelah seleksi tahap 4 ini saya dag dig dug menunggu pengumuman. Saya mulai nggak percaya diri alias mulai ragu-ragu dan ternyata benar, saya belum berhasil dalam tahapan ini sehingga tidak bisa melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya yaitu seleksi wawancara akhir.

Tahap 5 - Seleksi Wawancara Akhir
Berhubung saya sudah terhenti, saya tidak bisa bercerita banyak. Saya akan membagikan sedikit informasi dari grup telegram. Seleksi ini diadakan di kantor BI regional tempat kamu mendaftar, kecuali di kota kamu daftar tinggal beberapa orang maka akan dipanggil ke kantor BI di Jakarta. Tiket pesawat ditanggung BI beserta penginapannya. Kabarnya yang lolos ke tahapan ini ada 541 orang dan jumlah yang diterima sebanyak 125 orang.

Berikut adalah sharing salah satu peserta saat seleksi wawancara akhir.






Semoga tulisan saya ini bisa membantu kawan-kawan yang akan berjuang di PCPM angkatan berikutnya. Selamat buat yang sudah resmi menjadi bagian PCPM BI 32.

Comments

  1. Hallo mba elfira, kemarin di tahap tes kesehatan, gigi dan mulut sama telinga diperiksa juga gak mba ? Terimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. nggak diperiksa mas. Padahal sebelumnya udah dibelain scaling gigi hihi

      Delete
  2. Selamat malam, saya kesulitan mendownload Materi Kebanksentralan BI. Apakah Mbak Elfira masih punya filenya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada mbak. Apakah sudah sukses mendownloadnya sekarang?

      Delete
    2. Mbak apakah saya boleh minta materi kebanksentralan ?

      Delete
  3. Kak saya mau tanya, waktu pas LGD itu pakai bahasa inggris atau bahasa indonesia? Nah kakak pribadi waktu wawancara psikologi bahasa inggris atau indonesia?
    Mohon dijawab ya kak, hehe
    Terimakasih❤️

    ReplyDelete
  4. Untuk mata minus itu kak uda otomatis gak lolos yah?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jalan-jalan ke Depo Pasar Ikan Sidoarjo

Kalau mau jalan-jalan ke Sidoarjo enaknya kemana? Sering bingung kalau ditanya kalau ke Sidoarjo enaknya kemana. Saya ada usul. Kalau ke Sidoarjo ke Depo Pasar Ikan yuk! Apa? Pasar ikan? Ya, benar. Sebagai arek darjo  asli (lahir di Sidoarjo, bahkan ibu dan bapak juga asli Sidoarjo) harus pernah dong mengeksplorasi tempat-tempat seperti ini, biar tidak dipertanyakan ke-Sidoarjo-annya. Suatu hari ada teman datang dari kota lain ke Sidoarjo, saya sebagai arek darjo  bingung juga mau ngajak jalan kemana. Akhirnya saat itu saya mengajaknya ke Sentra Tas Tanggulangin dan ke Indah Bordir. hehehe. Fyi , Indah Bordir itu salah satu 'surga' belanja pakaian wanita dan pria (mungkin lebih tepat bagi wanita). Benar saja, teman saya pingin diajak lagi kesini padahal dia udah borong beberapa potong baju. Duh , ngelantur. Kembali lagi ke Depo Pasar Ikan. Dimana tempatnya? Jalan Lingkar Timur, Sidoarjo. Berada di km berapanya saya juga tidak hafal, browsing sana sini belum

PERPANJANGAN SIM DI SIM CORNER SUNCITY SIDOARJO

SIM CORNER SUNCITY MALL SIDOARJO Sebenarnya SIM C saya jatuh tempo November, tetapi Oktober 2016 lalu saya mengurus perpanjangan SIM. Alasannya karena suatu hari yang terik di Surabaya, di daerah Klampis (benar gak sih), dekat daerah Unitomo, Perbanas, dll ada operasi pemeriksaan SIM dan STNK. Alhamdulillah STNK dan SIM selalu saya bawa. Pak Polisi yang memeriksa saya saat itu mengingatkan saya untuk segera memperpanjang SIM C saya yang akan segera expired , karena lewat sehari saja tidak boleh, harus mengurus seperti baru. Pengalaman Mengantar Ibu (Februari 2015) Datang siang jam 10, SIM CORNER Suncity Mall Sidoarjo sudah tidak menerima kami yang baru datang, karena sudah ada jatahnya hari itu berapa SIM yang dicetak. Kami disarankan langsung mengurus di Polres Sidoarjo. Nah, ngurus di Polres ini nih yang bikin kelenger. Saran: Makan yang cukup sebelum ngurus di Polres Sidoarjo dan stok kesabaran harus ekstra. Dari sinilah saya berjanji saat ngurus perpanjangan SIM saya