Skip to main content

Lost in Ngawi

Lebih tepatnya sih main ke Ngawi. Dulu, kalau mendengar "Ngawi", pikiran saya langsung mencerna, "Jauh banget". Ya iya lha jauh, kalau berangkatnya dari Sidoarjo.haha. Kalau berangkat dari Madiun kan lain lagi ceritanya. Jadi, ceritanya saya diajak menginap di rumah temen kantor, rumahnya mbak Dwi, di Ngawi. Saya sendiri sebelumnya belum pernah ke Ngawi. Paling kan cuma lewat Ngawi kalau mau ke Jogja. Pergi ke Ngawinya ini sih mungkin udah 2 bulan yang lalu. Ternyata wilayah Ngawi juga ada yang dingin (kirain panas), karena ada yang terletak di kaki gunung Lawu. Selama di Ngawi saya masuk angin mulu -.- Gak seru ya?hahaha. Saya nginep 2 malam di rumah mbak Dwi dan 2 malam itu pula saya masuk angin. Dingin banget deh. Saya aja gak berani mandi sore :p

Selama dirumah mbak Dwi saya kerjaannya makan tidur makan tidur. Sesungguhnya saya malu kegiatannya itu-itu mulu. Tapi saya bantuin apa dikit langsung diteriakin suruh naruh kerjaan itu. Jadinya saya nonton tv upin-ipin bersama Adit, keponakan mbak Dwi yang masih TK. Agak siang saya dikasih buah rambutan, hasil memetik di halaman depan. Sayang, durennya belum mateng *plaaak. Dikasih rambutan mintanya duren ^.^v

putih-putihnya itu kena abunya Kelud

lucu banget si Adit
Hari Sabtu pagi, saya dan mbak Dwi bersiap-siap pergi ke Jamus. Sementara di Adit gak jadi ikut lantaran dia masuk sekolah. Kami berangkat sekitar jam 09.00 dan nyampe Jamus sekitar jam 10.30. Kami naik motor menuju Jamus. Jalan menuju Jamus penuh rintangan dah, udah belokannya tajam, nanjak pula. Yang paling kita takutin adalah hujan, makanya kami lumayan ngebut. Kata mbak Dwi sih jam 12 keatas seringkali hujan kalau di Jamus, makanya berangkatnya agak pagian. Berati 11 12 lha kayak di Sarangan. Akhirnya kami nyampe Jamus dengan selamat. Dan..pemandangannya baguuus sekali, kebun teh membentang nan hijau. Yang terkenal di Jamus selain hasil tehnya adalah bukit borobudur. Selain itu, di Jamus ada kolam renang umum. Tapi begitu saya lihat air dan situasinya, not recommended deh.hehe

Benar saja, sesampainya di Jamus udah mulai mendung






Sudah paham kan mengapa disebut bukit Borobudur? Yep, karena bentuk bukitnya mirip candi Borobudur.

Pulang dari Jamus, kami kehujanan. Oh ya, di Jamus banyak juga kok yang jual makanan. Ada penjual pentol (yang satu ini entah kenapa di Madiun, sarangan, dan Ngawi banyak banget yang jual), pentol bakar, bakso, mie ayam, dan beberapa makanan lain yang sederhana bikin dan penyajiannya. Setelah memasuki ke wilayah yang agak turun, maksudnya sudah dikaki gunung, udah gak hujan lagi.

Sorenya saya, mbak Dwi dan Adit jalan-jalan sekitar rumahnya. Saya lupa nama desanya apa. Semacam blusukan lha, tapi kami cuma menikmati alamnya saja.hihi. Lagi-lagi pas pulang kami bertiga kehujanan.




Malam hari, selepas Maghrib, sekitar rumah mbak Dwi udah sepi banget. Jadinya didalam rumah saja sambil nonton tv. Pas tidur malam, lagi-lagi saya masuk angin -.-
Keesokan hari Minggu, kami tidak kemana-mana. Saya sih pinginnya segera balik ke Madiun, tapi karena setiap sore disana hujan, akhirnya saya dan Mbak Dwi balik ke Madiun hari Senin jam 05.30. Dengan kecepatan super ngebutnya, jam 06.00 sudah nyampe Madiun. Anyway, terimakasih untuk mbak Dwi dan keluarganya yang sudah menampung saya. Terimakasih lagi karena saya dikasih bekal untuk sarapan di kos pas hari Seninnya. Maklum lah, anak kos.hahahaha.

Indonesia indaaah sekali. Setelah di Lombok yang notabene tempat wisatanya adalah pantai, kalau di sekitar Madiun ya gunung deh. Saya tidak menyangka bisa main hingga ke Ngawi. Setidaknya menambah pengalaman pernah main di Ngawi, tidak hanya lewat ketika akan ke Jogja.

Comments

  1. Jare gak betah ng Lombok tapi kok sawangane kangen Lombok.....kwkwkwkwkwkw

    ReplyDelete
  2. kangen pingin jalan-jalan. baru beberapa tempat aja yg tak kunjungi waktu di lombok.hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perjalanan PCPM BI 2016 (PCPM 32)

September 2016 Beberapa grup mulai bertebaran informasi adanya rekrutmen BI ini. Entah kenapa saat hari pertama dibukanya lowongan PCPM ini saya langsung daftar, padahal biasanya saya daftar pada hari kesekian. Begitu daftar waah saya dapat nomor registrasi udah ratusan aja. Wajar aja sih, BI masih menjadi idola, tak heran yang registrasi hingga 86rb sekian (info dari pihak PPM saat seleksi potensi dasar. Berikut timeline yang saya capture dari website PPM. Alhamdulillah lolos dari seleksi administrasi. Saya mendapat jadwal untuk mengikuti seleksi potensi dasar pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016, shift 2 (pukul 11.00). Tanggal tersebut bertepatan dengan jadwal wisuda. Saya telepon pihak PPM untuk reschedule  pada hari berikutnya yaitu Minggu. Alhamdulillah diizinkan dan saya disuruh datang pagian jam 6.30 (karena saya meminta ikut shift 1 hari tersebut). Waktu itu saya udah pasrah banget, kalau dikasih izin ikut tes hari berikutnya ya Alhamdulillah bang

PERPANJANGAN SIM DI SIM CORNER SUNCITY SIDOARJO

SIM CORNER SUNCITY MALL SIDOARJO Sebenarnya SIM C saya jatuh tempo November, tetapi Oktober 2016 lalu saya mengurus perpanjangan SIM. Alasannya karena suatu hari yang terik di Surabaya, di daerah Klampis (benar gak sih), dekat daerah Unitomo, Perbanas, dll ada operasi pemeriksaan SIM dan STNK. Alhamdulillah STNK dan SIM selalu saya bawa. Pak Polisi yang memeriksa saya saat itu mengingatkan saya untuk segera memperpanjang SIM C saya yang akan segera expired , karena lewat sehari saja tidak boleh, harus mengurus seperti baru. Pengalaman Mengantar Ibu (Februari 2015) Datang siang jam 10, SIM CORNER Suncity Mall Sidoarjo sudah tidak menerima kami yang baru datang, karena sudah ada jatahnya hari itu berapa SIM yang dicetak. Kami disarankan langsung mengurus di Polres Sidoarjo. Nah, ngurus di Polres ini nih yang bikin kelenger. Saran: Makan yang cukup sebelum ngurus di Polres Sidoarjo dan stok kesabaran harus ekstra. Dari sinilah saya berjanji saat ngurus perpanjangan SIM saya

Jalan-jalan ke Depo Pasar Ikan Sidoarjo

Kalau mau jalan-jalan ke Sidoarjo enaknya kemana? Sering bingung kalau ditanya kalau ke Sidoarjo enaknya kemana. Saya ada usul. Kalau ke Sidoarjo ke Depo Pasar Ikan yuk! Apa? Pasar ikan? Ya, benar. Sebagai arek darjo  asli (lahir di Sidoarjo, bahkan ibu dan bapak juga asli Sidoarjo) harus pernah dong mengeksplorasi tempat-tempat seperti ini, biar tidak dipertanyakan ke-Sidoarjo-annya. Suatu hari ada teman datang dari kota lain ke Sidoarjo, saya sebagai arek darjo  bingung juga mau ngajak jalan kemana. Akhirnya saat itu saya mengajaknya ke Sentra Tas Tanggulangin dan ke Indah Bordir. hehehe. Fyi , Indah Bordir itu salah satu 'surga' belanja pakaian wanita dan pria (mungkin lebih tepat bagi wanita). Benar saja, teman saya pingin diajak lagi kesini padahal dia udah borong beberapa potong baju. Duh , ngelantur. Kembali lagi ke Depo Pasar Ikan. Dimana tempatnya? Jalan Lingkar Timur, Sidoarjo. Berada di km berapanya saya juga tidak hafal, browsing sana sini belum